Kodak Berhenti di Bisnis Foto Digital - Eastman Kodak, perusahaan yang identik dengan dunia fotografi, memutuskan meninggalkan bisnis produksi kameral digital. Perusahaan yang telah 133 tahun beroperasi ini juga mengakhiri produksi kamera video dan kertas foto digital. Salah satu pionir fotografi, Eastman Kodak, berencana menjual divisi produksi film kamera dan percetakan fotonya. Dunia fotografi pastinya kehilangan, sebab tak akan lagi menemukan film kamera, kertas foto, suvenir foto, scanner, dan jasa pencetakan foto di kios foto seperti yang ada selama ini.
Kodak juga tak lagi memproduksi kamera digital, kamera saku, kamera video, dan bingkai foto digital. "Perusahaan akan berfokus pada bisnis printer, lembaran film untuk pemutaran gambar di bioskop, dan bisnis petrokimia," kata Direktur Pemasaran Kodak, Pradeep Jotwani, seperti dikutip dari BBC, Senin (27/8).
Lembaga investasi Amerika Serikat, Lazard, akan membantu penjualan paten pencitraan digital (digital immage) dan film kamera milik Kodak. Apple dan Google, menurut laporan, telah membuat tawaran singkat untuk memperebutkan pembelian paten tersebut. Kedua perusahaan tersebut juga merupakan pesaing dan memiliki hubungan bisnis kurang baik sejak 2009 lalu.
Kodak juga telah mendiskusikan lelang paten tersebut dalam bentuk konsorsium, yang terdiri dari Apple, Microsoft, dan Google. Ketiganya tertarik dalam lelang digital immaging, khususnya bagian scanner Kodak.
Harga penawaran untuk portofolio itu mencapai 500 juta dolar AS. Padahal, jumlah tersebut masih jauh dari perkiraan Kodak, sekitar 2,6 miliar dolar AS. Sayangnya, manajemen Kodak masih belum mengumumkan hasil dari penjualan hak paten tersebut yang sebetulnya telah terjadi sejak sepekan lalu.
Chief Executive Officer Kodak, Antonio Perez, mengatakan rencana penjualan paten tersebut menjadi langkah penting dalam reorganisasi dan restrukturisasi perusahaan. "Agar bisnis kami lebih fokus ke pasar industri komersial, misalnya produksi printer inkjet" ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg.
Perusahaan yang berbasis di Rochester, New York ini tersingkir dari pasar kamera digital sejak Februari lalu. Ini juga karena utang yang melanda perusahaan tersebut. Kodak telah berusaha mengumpulkan dana tunai, salah satunya dengan menjual lebih dari 1.100 paten pencitraan digital miliknya.
Absennya Kodak diindustri film kamera pastinya memukul para pelaku industri fotografi yang masih menganut metode konvensional. Meskipun industri fotografi yang memakain film sudah lama tergusur oleh industri foto digital, namun di berbagai wilayah di dunia masih ditemukan banyak fotografer dan laboratorium foto yang menggunakan metode konvensional ini.
Kodak juga tak lagi memproduksi kamera digital, kamera saku, kamera video, dan bingkai foto digital. "Perusahaan akan berfokus pada bisnis printer, lembaran film untuk pemutaran gambar di bioskop, dan bisnis petrokimia," kata Direktur Pemasaran Kodak, Pradeep Jotwani, seperti dikutip dari BBC, Senin (27/8).
Lembaga investasi Amerika Serikat, Lazard, akan membantu penjualan paten pencitraan digital (digital immage) dan film kamera milik Kodak. Apple dan Google, menurut laporan, telah membuat tawaran singkat untuk memperebutkan pembelian paten tersebut. Kedua perusahaan tersebut juga merupakan pesaing dan memiliki hubungan bisnis kurang baik sejak 2009 lalu.
Kodak juga telah mendiskusikan lelang paten tersebut dalam bentuk konsorsium, yang terdiri dari Apple, Microsoft, dan Google. Ketiganya tertarik dalam lelang digital immaging, khususnya bagian scanner Kodak.
Harga penawaran untuk portofolio itu mencapai 500 juta dolar AS. Padahal, jumlah tersebut masih jauh dari perkiraan Kodak, sekitar 2,6 miliar dolar AS. Sayangnya, manajemen Kodak masih belum mengumumkan hasil dari penjualan hak paten tersebut yang sebetulnya telah terjadi sejak sepekan lalu.
Chief Executive Officer Kodak, Antonio Perez, mengatakan rencana penjualan paten tersebut menjadi langkah penting dalam reorganisasi dan restrukturisasi perusahaan. "Agar bisnis kami lebih fokus ke pasar industri komersial, misalnya produksi printer inkjet" ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg.
Perusahaan yang berbasis di Rochester, New York ini tersingkir dari pasar kamera digital sejak Februari lalu. Ini juga karena utang yang melanda perusahaan tersebut. Kodak telah berusaha mengumpulkan dana tunai, salah satunya dengan menjual lebih dari 1.100 paten pencitraan digital miliknya.
Absennya Kodak diindustri film kamera pastinya memukul para pelaku industri fotografi yang masih menganut metode konvensional. Meskipun industri fotografi yang memakain film sudah lama tergusur oleh industri foto digital, namun di berbagai wilayah di dunia masih ditemukan banyak fotografer dan laboratorium foto yang menggunakan metode konvensional ini.
Sumber : http://www.republika.co.id/
0 komentar:
Posting Komentar